Selasa, 14 Juli 2020

00.08


I. LATAR BELAKANG

Petugas service kesehatan tiap hari hadapi pada pekerjaan yang berat untuk kerja dengan aman dalam lingkungan yang mencelakakan. Sekarang, risiko pekerjaan yang biasa ditemui oleh petugas service kesehatan ialah contact dengan darah serta duh badan pada saat perawatan teratur pasien. Pemaparan pada bakteri ini tingkatkan risiko mereka pada infeksi yang serius serta peluang kematian. Petugas kesehatan yang kerja di kamar bedah serta kamar bersalin hadapi pada risiko pemaparan pada bakteri yang semakin tinggi dibanding sisi – sisi yang lain ( Gershon serta Vlavov 1992 ). Sebab risiko yang tinggi ini, tutorial serta praktik perlindungan infeksi yang lebih bagus dibutuhkan membuat perlindungan staf yang kerja di ruang ini. Lagi juga, anggota staf yang mengetahui langkah membuat perlindungan diri mereka dari pemaparan darah serta duh badan serta dengan cara persisten memakai aksi – aksi ini akan menolong membuat perlindungan pasien – pasiennya . jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.

Sesaat kesadaran pada kesungguhan AIDS serta Hepatitis C bertambah, serta bagaimana mereka bisa terjangkiti dalam tempat kerja, banyak petugas kesehatan tidak merasai diri mereka dalam risiko. Ditambah lagi, mereka yang berefek tidak dengan teratur memakai peralatan pelindung, seperti sarung tangan, atau paraktik – praktik lain ( bersihkan tangan ) yang disiapkan buat mereka.

II. PERLENGKAPAN ALAT PELINDUNG DIRI

Pelindung pemisah saat ini biasanya diacu untuk Peralatan Perlindungan Diri ( PPD), sudah dipakai bertahun – tahun lamanya membuat perlindungan pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas yang kerja dalam satu ruang perawatan kesehatan. Akhir – akhir ini, dengan munculnya AIDS serta HCV serta timbulnya kembali lagi Tuberkulosis di beberapa Negara, pemakaian PPD manjadi penting membuat perlindungan petugas.

PPD seperti sarung tangan kontrol yang bersih serta tidak steril penting dalam kurangi risiko penyebaran, tetapi yang lain ( seperti baju, topi, serta sepatu tertutup ) terus digunakan tanpa ada bukti yang memberikan keyakinan mengenai efisiensinya ( Larson dkk 1995 ). Faktanya, beberapa praktik yang umum, seperti semua petugas di ruangan operasi, tidak cuma team bedah saja, harus menggunakan masker, akan tingkatkan ongkos, sedang perlindungan yang diberi benar-benar minimum, kalaulah ada, perlindungan buat pasien serta staf (Mitcell 1991 ). Penambahan lagi, untuk efisiensinya, PPD harus dipakai dengan pas. Misalnya, gaun bedah serta kain penutup sudah memperlihatkan bisa menahan infeksi cedera cuma jika kering. Jika basah, kain yang berbentuk spons yang menyedot bakteri dari kulit atau perlengkapan bisa tembus kain yang selanjutnya bisa mengkontaminasi cedera bedah.

Untuk mengakibatkan, administrator rumah sakit, penyelia, serta petugas service kesehatan harus mengetahui tidak cuma keuntungan serta kekurangan PPD yang spesial, tetapi fungsi PPD dalam menahan infeksi, agar dipakai dengan cara efisien serta efektif.

III. APA ITU PERLENGKAPAN PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri ialah satu alat yang memiliki kekuatan membuat perlindungan seorang dalam pekerjaan yang manfaatnya menutup badan tenaga kerja dari bahaya dalam tempat kerja. APD digunakan sesudah usaha eksperimen ( engineering ) dari langkah kerja yang aman.

Kekurangan pemakaian APD :

Kekuatan perlindungan yang tidak prima
Sarung APD tidak di gunakan sebab kurang nyaman
Perlengkapan pelindung pribadi mencakup sarung tangan, masker / respirator, pelindung mata ( perisai muka, kacamata), kap, gaun, apron, serta barang yang lain. Di beberapa Negara kap, masker, gaun serta duk dibuat dari kain atau kertas. Penahan yang benar-benar efisien, dibuat dari kain yang diproses atau bahan sintetis yang bisa meredam air atau caran lain ( darah atau duh badan ) untuk menembusnya. Bahan – bahan tahan cairan ini, tidak ada dengan cara luas sebab mahal. Di beberapa Negara, kain katun yang mudah ( dengan hitungan benang 140 / inci² ) ialah bahan yang seringkali digunakan untuk baju bedah ( masker, kap serta gaun ) serta duk. Sayangnya, katun mudah itu tidak memberi tahanan efisien, sebab basah bisa menembusnya dengan gampang, yang membuat kontaminasi. Kain dril, kanvas serta kain dril yang berat, sebaliknya, begitu rapat untuk ditembus uap ( tidak bisa disterilkan), benar-benar sulit di bersihkan serta butuh waktu untuk dikeringkan. Jika digunakan kain, warnanya harus putih atau jelas supaya kotoran serta kontaminasi bisa nampak.

IV. JENIS JENIS ALAT PELINDUNG DIRI

A. ALAT PELINDUNG KEPALA

Berdasar manfaatnya bisa di buat 3 sisi :

Topi pengaman ( Safety Helmet)
Membuat perlindungan kepala dari bentrokan atau pukulan benda – benda.

Topi / tudung

Membuat perlindungan kepala dari api, uap – uap korosif, debu, situasi iklim yang jelek.

Tutup kepala
Untuk jaga kebersihan kepala serta rambut atau menahan lilitan rambut dari mesin.

Alat pelindung kepala ini bisa diperlengkapi dengan alat pelindung diri lainnya, yakni:

Kaca Mata ( gogles)
Penutup muka
Penutup telinga
Respirator, dan lain-lain

B. ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga ada 2 tipe :

Sumbatan telinga ( ear socket)
Sumbat telinga yang baik ialah menggunakan frekwensi spesifik saja. Sedang frekwensi untuk bicara umumnya tidak terusik.

Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga macamnya benar-benar bermacam. Tutup telinga memiliki daya pelindung ( Attenuasi ) sekitar di antara 25 – 30 DB. Untuk situasi spesial bisa digabungkan di antara tutup telinga dengan sumbat telinga, hingga bisa memiliki daya lindung yang semakin besar.

C. SARUNG TANGAN

Sarung tangan membuat perlindungan tangan berbahan infeksius serta membuat perlindungan pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini adalah pemisah fisik penting untuk menahan penebaran infeksi, tapi harus ditukar tiap contact dengan satu pasien ke pasien yang lain untuk menahan kontaminasi silang. Misalnya, sarung tangan kontrol harus digunakan jika mengatasi darah, duh badan, sekresi serta eksresi ( terkecuali keringat), alat atau permukaan yang tercemar serta jika sentuh kulit nonintak atau selaput lendir.

JENIS SARUNG TANGAN

Ada 3 tipe sarung tangan :

Sarung tangan bedah
Digunakan pada saat bertindak invasif atau pembedahan

Sarung tangan kontrol
Digunakan membuat perlindungan petugas kesehatan pada saat lakukan kontrol atau pekerjaan teratur

Sarung tangan rumah tangga
Diapakai pada saat mengolah perlengkapan, mengatasi bahan – bahan tercemar, serta pada saat bersihkan permukaan yang tercemar

Sarung tangan bedah yang baik dibuat berbahan lateks, sebab elastis, sensitive serta bertahan lama, serta bisa sesuai dengan ukuran tangan. Sebab bertambahnya permasalahan alergi lateks, sedang ditingkatkan bahan sama, yang disebutkan " nitril " yang disebut bahan sintetik seperti lateks.

Bahan ini tidak memunculkan reaksi alergi. Di sejumlah negara tipe sarung tangan kontrol yang ada ialah dari vinil, satu bahan sintetik yang tambah murah dibanding lateks. Tetapi, vinil tidak elastis, hingga kurang cocok serta gampang robek. Sarung tangan kontrol yang bermutu baik yang dibuat dari kabel tebal, kurang fleksibel serta sensitive, serta bisa memberikan perlindungan maximum untuk pelindung pemisah.

0 komentar:

Posting Komentar